Tahap Perkembangan Anak Pada Kemampuan Makan Usia 6-23 BulanKamis, 21 Juni 2018
Artikel
Selama 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil, semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi oleh ASI. Setelah periode ASI eksklusif tersebut, kebutuhan nutrisi Si Kecil tak lagi dapat dipenuhi oleh ASI. Selain itu, kemampuan oromotornya (kemampuan dasar yang berhubungan dengan gerakan mulut termasuk lidah, gigi, bibir, dan rahang) terus berkembang dan ini membuat Si Kecil memerlihatkan minat akan makanan lain selain ASI. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan juga menunjang proses tumbuh kembang Si Kecil, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan sangatlah penting. Pemberian MPASI ini dilakukan bertahap jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur, dan konsistensinya. Masa peralihan ini berlangsung saat Si Kecil berusia 6-23 bulan, masa yang rentan dalam pertumbuhannya karena jika tidak terpenuhi kebutuhan nutrisinya bisa terjadi malnutrisi yang akan menghambat proses tumbuh kembangnya. Kini tak perlu bingung lagi, tabel di bawah ini akan memandu Ayah dan Bunda memahami tahap perkembangan kemampuan Si Kecil serta apa yang harus dilakukan untuk menstimulasinya:
USIA (BULAN) |
PERKEMBANGAN OROMOTOR |
PERKEMBANGAN MOTORIK UMUM |
KEMAMPUAN MAKAN |
TEKSTUR |
FREKUENSI |
6-9 |
|
|
|
Mulai dengan bubur halus, lembut, cukup kental dilanjutkan bertahap menjadi lebih kasar |
2-3 kali per hari, ASI diberikan sesuai permintaan Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2 kali per selingan makan utama. |
<pstyle="font-size: 12px;" >9-12 |
|
|
|
Makanan yang dicincang halus atau disaring kasar, ditingkatkan menjadi semakin kasar hingga makanan bisa dipegang atau diambil dengan tangan |
3-4 kali per hari, ASI diberikan sesuai permintaan Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2 kali per selingan makan utama. |
12-23 |
|
|
|
Makanan keluarga, bila perlu masih dicincang atau disaring kasar |
3-4 kali per hari, ASI diberikan sesuai permintaan. Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2 kali per selingan makan utama. |
- Siapa. Sesi makan dapat memengaruhi hubungan Bunda dan Si Kecil. Ia perlu belajar bahwa makan membutuhkan konsentrasi. Oleh karena itu, pada saat memberikan makan pastikan fokus Bunda hanya terpusat padanya.
- Kapan. Buat jadwal makan agar Si Kecil memahami rasa lapar. Sebisa mungkin usahakan untuk tidak mengubah jadwal makan.
- Bagaimana. Makan harus dilakukan dengan Si Kecil dalam posisi duduk. Saat menyuapinya, ajarkan Si Kecil untuk membuka mulut cukup lebar. Lakukan dengan terus melakukan kontak mata dan berkomunikasi. Untuk melakukan hal tersebut, usahakan mata Bunda sejajar dengan mata Si Kecil.
- Di mana. Agar disiplin, biasakan Si Kecil untuk selalu makan di ruang makan.