Home » Artikel »

5 Cara Bunda Ketika Harus Mengatasi Masalah Makan Anak

5 Cara Bunda Ketika Harus Mengatasi Masalah Makan Anak

5 Cara Bunda Ketika Harus Mengatasi Masalah Makan Anak

Artikel


Sesuai dengan anjuran WHO, Si Kecil harus diberikan makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan. Pengenalan dapat dimulai dengan memberikannya bubur atau puree buah atau sayur. Melihat Si Kecil sering berdecap tiap kali melihat orang lain makan tentu membuat Bunda berpikir ia pasti akan mudah makan. Namun realita seringkali tak seindah bayangan. Banyak orangtua dibuat pusing oleh sesi makan Si Kecil. Misalnya karena Si Kecil picky eater atau karena ternyata ia alergi makanan. Apa saja, sih, tantangan yang sering ditemui orangtua dalam memberi makan Si Kecil dan bagaimana solusinya? Simak dalam poin-poin berikut ini:

  • Si Kecil Menolak Makan
Apakah tiap suapan pasti akan disambut dengan mulut tertutup rapat? Percaya atau tidak, ini adalah suatu hal yang wajar. Si Kecil butuh waktu menyesuaikan diri terhadap makanan, khususnya yang baru ia coba. Kunci menangani situasi tersebut adalah bersabar.
  • Makan berantakan
Saat Si Kecil berusia 9 bulan, ia ingin mengontrol sendiri cara dan waktu ia makan. Ia mungkin akan mengaduk-aduk makanan dengan jari sebelum akhirnya memasukkannya ke dalam mulut Jangan terpancing emosi melihat cara Si Kecil makan. Mungkin berantakan tetapi inilah cara ia belajar mandiri.
  • Muntah atau gumoh
Muntah atau gumoh sangat normal terjadi pada bayi, khususnya ketika masih berusia di bawah 6 bulan. Kondisi ini disebabkan sistem pencernaannya yang masih belum berkembang. Untuk mencegah muntah, coba menyuapi Si Kecil dengan perlahan.
  • Alergi
Alergi makanan adalah jenis alergi yang paling umum ditemukan pada anak. Gejala-gejalanya meliputi ruam merah yang gatal pada kulit, diare, muntah, dan sakit perut. Biang keladi alergi makanan biasanya adalah susu sapi, telur, kedelai, dan ikan laut. Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi, cobalah untuk memilih makanan yang tidak mengandung susu sapi atau bahan makanan lain yang termasuk alergen.
  • Diare dan sembelit
Pengenalan MPASI bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan buang air besar Si Kecil. Terutama jika ia memiliki kondisi alergi makanan. Salah satu gejala alergi yang bisa muncul adalah diare. Jika tidak ditangani benar, diare dapat berdampak pada dehidrasi. Gejalanya adalah mulut kering, frekuensi buang air kecil sedikit, menangis tanpa keluar air mata, penurunan bobot badan, dan mata cekung. Bila Si Kecil mengalami gejala seperti ini, segera bawa ke dokter. Kenali dan siasati tantangan memberi makan Si Kecil. Jadikan tahap baru hidupnya ini menjadi awal perjalanan membentuk pola makan baik dan sehat yang akan berguna hingga ia dewasa nanti.

Related Articles