Gizi pada Anak di 1000 Hari Pertama Menentukan Masa Depan!Jumat, 13 April 2018
Artikel
Tahukah Bunda bahwa masa depan Si Kecil telah ditentukan dari asupan gizi yang ia terima sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan? Menurut Direktorat Kesehatan Gizi dan Masyarakat Bappenas, periode emas terjadi pada seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) Si Kecil. Periode ini dimulai sejak terjadinya pembuahan hingga Si Kecil menginjak usia 2 tahun. Jika periode emas ini tidak dimanfaatkan dengan baik maka tumbuh kembang Si Kecil tidak optimal. Hal tersebut membuat Si Kecil berisiko memiliki kerusakan permanen pada tubuhnya. Ancaman utama periode emas anak adalah kurang gizi. Menurut data yang dirilis WHO, malnutrisi atau kurang gizi adalah penyebab kematian 2.6 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Dan pada 2010, tercatat 171 juta anak berusia di bawah 5 tahun mengalami gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh malnutrisi. Jika pada periode emas Si Kecil tidak mendapat asupan gizi yang cukup, ia berisiko memiliki gangguan fisik dan kognitif. Menurut Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH dari Universitas Indonesia, salah satu risiko yang bisa terjadi akibat malnutrisi pada periode emas adalah terhambatnya pertumbuhan fisik Si Kecil sehingga ia mengalami stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak bertubuh pendek untuk ukuran usianya, biasanya terjadi sebelum Si Kecil berusia 2 tahun. Risiko lainnya adalah tidak optimalnya perkembangan motorik serta gangguan fungsi kognitif. Apa yang bisa Bunda lakukan agar Si Kecil mendapatkan proses tumbuh kembang yang optimal pada masa kritis pertumbuhannya? Simak poin berikut ini: Masa Kehamilan:
- Bunda harus mendapatkan asupan zat besi, asam folat, dan protein yang cukup. Manfaat kecukupan nutrisi ini antara lain menunjang pembetukan plasenta serta mendukung perkembangan otak janin.
- Selain itu, perhatikan juga asupan iodium karena salah satu manfaat iodium adalah untuk mencegah penyakit Kretinisme, kelainan pada struktur otak yang dapat mengakibatkan keterbelakangan mental.
- Waspada terhadap cacingan dan malaria karena berpotensi menyebabkan anemia yang dapat mengakibatkan perkembangan janin terhambat.
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk anak berusia lebih dari 6 bulan.
- Memberikan imunisasi dasar lengkap, yaitu hepatitis B, BCG, polio, DPT, campak.
- Memberikan perlindungan terhadap cacingan dan malaria.
- Pemberian suplementasi zat besi, vitamin A, penggunaan garam beriodium dan pemberian zinc untuk diare.
- Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan air atau kaldu daging atau sayuran.
- Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian dihaluskan. Sayuran dan kacang tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, kacang hijau.
- Buah-buahan yang dihaluskan seperti pepaya, pisang, apel, melon, dan alpukat.
- Daging sapi pilihan yang tidak berlemak.
- Ikan yang digunakan sebaiknya yang tidak berduri, seperti daging dari ikan kakap yang segar, ikan gindara, dan ikan salmon.