Home » Artikel »

Responsive Feeding: Kiat Si Kecil Makan Lahap Tanpa Paksaan

Responsive Feeding: Kiat Si Kecil Makan Lahap Tanpa Paksaan

Responsive Feeding: Kiat Si Kecil Makan Lahap Tanpa Paksaan

Artikel


Pada enam bulan pertama kehidupan Si Kecil, ASI sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun, setelah usianya di atas enam bulan, Si Kecil membutuhkan makanan pendamping karena ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan energi dan nutrisinya. ASI dan makanan pendamping diberikan berdampingan hingga Si Kecil berusia dua tahun. Hal ini direkomendasikan oleh WHO agar tumbuh kembang generasi masa depan kita berjalan optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan Ayah dan Bunda yang baik mengenai makanan pendamping ASI karena harus diberikan dalam jumlah, komposisi serta waktu yang tepat agar Si Kecil terhindar dari malnutrisi yang dapat berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan data dari WHO 2014, Indonesia menempati urutan ke-17 dari 117 negara dengan prevalensi stunting (perawakan pendek) yang tinggi pada balita. Menurut Dr. Attila Dewanti, SpA(K), pakar kesehatan bayi dan anak, masalah perawakan pendek tak hanya berpengaruh pada tinggi badan Si Kecil tetapi kekurangan zat besi dan asam amino bisa berdampak terhadap tumbuh kembang, daya tahan tubuh, serta fungsi kognitif. Apabila kebutuhan gizi Si Kecil tidak mencukupi, dalam jangka panjang kekurangan zat besi, yodium, zinc, dan vitamin A bisa mengakibatkan penurunan IQ dan risiko penyakit seperti diabetes mellitus, jantung koroner, dan osteoporosis. Proses belajar makan atau Momen Makan Pertama Si Kecil tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, melainkan juga sebagai momen untuk melatih keterampilan dan kebiasaan makan yang sehat. Momen Makan Pertama bermanfaat untuk menanamkan memori rasa lewat pengenalan ragam rasa dan tekstur makanan sejak dini serta mengurangi risiko Si Kecil. Dalam jangka panjang, Momen Makan Pertama Si Kecil bermanfaat meminimalkan kemungkinan Si Kecil menjadi susah makan di kemudian hari. Berdasarkan rekomendasi dari WHO, pemberian makanan pendamping pada Si Kecil harus memerhatikan beberapa hal penting terutama responsive feeding yang menerapkan prinsip asuhan psikososial. Apa yang dimaksud dengan responsive feeding? Simak poin penjelasannya di bawah ini:

  • Dampingi Si Kecil sewaktu makan. Ayah dan Bunda harus peka terhadap tanda lapar dan kenyang yang ditunjukkan oleh Si Kecil.
  • Untuk membantu Si Kecil memahami rasa lapar, buatlah jadwal makan secara teratur. Jangan berikan camilan, jus atau susu 3-4 jam sebelum waktu makan.
  • Sewaktu pemberian makan, berkomunikasilah dengan Si Kecil dan jaga kontak mata. Hindari juga hal yang dapat mengalihkan perhatian Si Kecil, misalnya membiarkannya terpaku pada gawai (gadget).
  • Bila Si Kecil menolak makan, cobalah dengan makanan lain yang berbeda secara tekstur dan rasa.
  • Sesi makan tidak boleh lebih dari 30 menit walaupun saat itu asupan porsi makan Si Kecil sangat sedikit. Si Kecil akan menambah porsi makan dengan sendirinya pada waktu yang akan datang.
  • Sediakan makanan dalam porsi kecil untuk mencegah terjadinya bosan atau merasa kenyang terlebih dahulu (karena melihat begitu banyak makanan dalam piring).
Jangan sepelekan proses pengenalan makanan pendamping pada Si Kecil. Awal yang baik akan membuat Si Kecil memiliki kebiasaan makan sehat yang akan ia rasakan manfaatnya hingga dewasa nanti.

Related Articles