Jenis Vaksin Anak di Atas 1 Tahun Yang Wajib DilakukanSabtu, 21 Juli 2018
Artikel
Vaksinasi adalah program pencegahan penyakit menular dengan cara memberikan vaksin sehingga seseorang memiliki ketahanan terhadap penyakit tersebut. Si Kecil akan diberikan vaksin berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan guna merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi di tubuhnya. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi akan melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri tersebut di masa yang akan datang. Metode imunisasi beragam, ada yang diberikan dengan cara suntik, tetes, atau disemprot ke dalam mulut atau hidung. Ada yang cukup diberikan satu kali seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk sempurna. Sebelum ulang tahun pertamanya, Si Kecil harus diberikan beragam vaksinasi dasar. Di atas satu tahun, sebagian besar vaksinasi merupakan ulangan/booster yang akan meneruskan manfaat perlindungan dari vaksin yang ia dapatkan sebelumnya. Vaksin apa saja yang harus dilakukan setelah Si Kecil berusia di atas 1 tahun?
- PCV (Pneumococca Conjugate Vaccine) Pemberian ulang vaksin ini dimaksudkan untuk melanjutkan manfaat perlindungan dari bakteri penyebab pneumonia (radang paru). Diberikan saat Si Kecil berusia 12-15 bulan.Radang paru adalah penyumbang kematian terbesar kedua pada balita setelah diare. Hal ini dikemukakan oleh data Kementerian Kesehatan RI.
- Hib (Haemophilus Influenzae Type b) Vaksinasi ulangan Hib dilakukan agar Si Kecil tetap terlindungi dari bahaya bakteri Haemophilus influenzae type b. Bila menyerang Si Kecil, bakteri ini dapat menyebabkan radang pada selaput otak (meningitis), radang paru, dan infeksi berat tenggorokan. Diberikan saat Si Kecil berusia 15-18 bulan.
- DTP (Difteri Pertusis Tetanus) Ternyata efek perlindungan vaksin DTP yang didapatkan Si Kecil sebelumnya mulai menurun saat ia berusia 18 bulan. Ini alasannya mengapa harus diberikan vaksin ulangan DTP, agar Si Kecil terhindar dari difteri (radang tenggorokan yang bisa berakibat fatal), tetanus (infeksi bakteri yang akan menyebabkan Si Kecil kejang dan berakibat fatal), serta pertusis (batuk karena infeksi saluran napas yang berat). Booster DTP diberikan saat usia 18- 24 bulan.
- Polio Vaksin ini akan melindungi Si Kecil dari virus Poliomyelitis yang dapat menyerang sistem saraf dan mengakibatkan kelumpuhan, umumnya di kaki. Pada infeksi yang lebih berat, virus ini dapat menyerang sistem pernapasan yang akan mengakibatkan gagal napas pada Si Kecil. Sama seperti DTP, vaksin ulangan polio diberikan saat Si Kecil berusia 18-24 bulan.
- Varicella Vaksin ini melindungi Si Kecil dari cacar air. Umumnya, cacar air yang menyerang Si Kecil termasuk ringan tetapi dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi kulit berat, infeksi tulang, radang paru, dehidrasi, hingga kerusakan otak. Vaksin ini diberikan satu kali setelah Si Kecil berusia 1 tahun.
- Campak Vaksin campak berguna untuk melindungi Si Kecil dari komplikasi berat akibat campak seperti diare, radang paru, kerusakan otak hingga kematian. Vaksin booster ini diberikan saat usia 2 tahun.
- Influenza Flu berat bisa sebabkan Si Kecil mengalami radang paru yang bisa berujung pada kematian. Agar komplikasi tersebut bisa dihindari, sebaiknya berikan Si Kecil vaksinasi influenza satu kali setiap tahun setelah ia berusia satu tahun.