Home » Artikel »

6 Cara Agar Anak Cepat Jalan Ini Sangat Efektif, Ayah Bunda!

6 Cara Agar Anak Cepat Jalan Ini Sangat Efektif, Ayah Bunda!

6 Cara Agar Anak Cepat Jalan Ini Sangat Efektif, Ayah Bunda!

Artikel


Salah satu pencapaian yang dinanti Ayah dan Bunda dari Si Kecil adalah ketika ia mengambil langkah pertamanya. Setelah ia fase merangkak dan menarik diri ke posisi berdiri, Si Kecil akan mencoba melepas pegangan lalu melangkah untuk pertama kalinya. Berdiri akan mengubah hidup Si Kecil karena ia akan lebih mudah dan semakin tertarik mengeksplorasi sekelilingnya. Ini juga waktu yang tepat untuk memerkenalkan konsep batas pada Si Kecil. Kadang mengatakan “tidak” akan mengajarkan Si Kecil bahwa kebebasan memiliki batas tertentu. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi Si Kecil dari hal-hal yang mungkin bisa membahayakan dirinya. Biasanya kemampuan berjalan akan dicapai Si Kecil saat ia merayakan ulang tahun pertamanya, tetapi rentang waktu normal Si Kecil dapat mulai berjalan adalah pada usia 9 hingga 18 bulan. Tak perlu khawatir jika Si Kecil tidak melalui semua fase mobilisasi, seperti merangkak, yang penting adalah Si Kecil menggunakan koordinasi tangan dan kaki untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Apabila Si Kecil melakukan hal di bawah ini, hanya tinggal tunggu waktu saja ia akan segera bisa berjalan:

  • Berguling ke sana kemari
  • Merambat dengan berpegangan pada benda-benda kokoh seperti sofa
  • Naik tangga dengan koordinasi tangan dan kaki untuk menarik tubuhnya
Ternyata Ayah dan Bunda bisa melatih Si Kecil agar dirinya lebih siap dan berani berjalan? Lakukan latihan berikut yang bisa diperkenalkan sejak Si Kecil berusia enam bulan: Perbanyak sesi tummy time Bunda bisa melatih tangan dan kaki Si Kecil dengan menelungkupkannya, kemudian stimulasi Si Kecil agar menggapai suatu benda yang menarik perhatiannya. Tummy time sangat bermanfaat untuk menguatkan otot leher dan punggung Si Kecil yang nantinya akan menjadi penyangga tubuhnya saat berjalan. Hindari terlalu sering menaruh Si Kecil di boks bermain atau pun menggendongnya Saat waktu bermain Si Kecil tiba, usahakan untuk tidak menggendongnya atau menaruhnya di dalam play pen atau boks. Penggunaan alat bantu lain seperti bouncer, kereta dorong, atau ayunan juga tidak disarankan. Ajak Si Kecil bermain di lantai yang sudah dialasi matras. Bermain di lantai seperti ini dapat melatih otot-otot tubuh Si Kecil dan juga memberikan kesempatan padanya berlatih menyangga tubuhnya sendiri. Ajak Si Kecil main lempar-tangkap Bunda bisa melatih Si Kecil menjaga keseimbangan tubuhnya sekaligus melatih koordinasi tubuh dan tangannya dengan mengajaknya bermain lempar-tangkap mainan. Permainan ini bisa dilakukan saat Si Kecil sudah bisa duduk sendiri. Biarkan Si Kecil mengeksplorasi lingkungannya Saat Si Kecil mulai bergerak ke sana kemari dengan merangkak atau dengan mengandalkan koordinasi tangan dan kakinya, ia mulai merasakan kebebasan. Selama ia mengeksplorasi hal yang tidak membahayakan, sebaiknya Bunda izinkan saja ia melakukannya. Ia akan mencoba menggapai sofa atau memegang meja, ini bisa menjadi latihan agar ia bisa berdiri sendiri. Ketika hal tersebut sudah terjadi, tak lama lagi ia akan siap berjalan. Gunakan furnitur atau alat dorong lain untuk membantunya Ketika Si Kecil sudah mulai mencoba berdiri atau berjalan, Bunda bisa menggunakan furnitur seperti meja atau kursi atau alat dorong lain, misalnya troli belanja mainan, sebagai sarana Si Kecil menopang tubuhnya. Ini lebih baik ketimbang memegangi tangannya sambil ia belajar berjalan. Selain karena Si Kecil pada umumnya senang mendorong, latihan berjalan dengan mendorong lebih sesuai dengan postur tubuh yang normal. Hindari penggunaan baby walker atau alat latihan jalan bayi. Sudah hampir satu dekade American Academy of Pediatrics mengeluarkan larangan untuk menggunakan baby walker. Studi memerlihatkan bahwa Si Kecil yang dilatih berjalan memakai baby walker justru lebih lambat berjalan. Selain itu, alasan lain baby walker dilarang digunakan di Amerika Serikat adalah tingginya angka kecelakaan akibat penggunaan baby walker. Beraktivitas tanpa alas kaki di rumah Tahukah Bunda bahwa penggunaan alas kaki apa pun termasuk kaus kaki bisa menghambat latihan keseimbangan dan sensasi rasa pada kaki Si Kecil? American Academy of Pediatrics menyarankan untuk menggunakan alas kaki yang ringan, terbuat dari bahan yang adem, dan memiliki sol karet untuk mencegah terpeleset bila sedang bepergian dan perlu menggunakan alas kaki. Setelah tahu info dan kiat melatih Si Kecil berjalan di atas, tentu Bunda lebih siap beraktivitas dengannya, kan? Selamat mencoba, ya!

Related Articles