Home » Artikel »

4 Cara Mudah Mengatasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan

4 Cara  Mudah Mengatasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan

4 Cara Mudah Mengatasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan

Artikel


Tak jarang Bunda dibuat pusing tujuh keliling karena Si Kecil mengemut makanannya. Bagaimana tidak? Selain membuat durasi makan jadi lebih lama dan porsi makan jadi lebih sedikit, mengemut makanan dapat memicu perkembangbiakan bakteri yang berpotensi merusak gigi. Makanan yang masuk ke tubuh kita diproses secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis dilakukan oleh organ pencernaan, mulai dari gigi, rahang, otot mengunyah, dan gerakan peristaltik saluran cerna. Fungsi proses ini adalah untuk memperkecil ukuran makanan yang masuk ke mulut. Pencernaan secara kimiawi dilakukan dengan bantuan enzim-enzim perncernaan untuk mengurai zat gizi. Bunda yang memiliki Si Kecil usia belajar makan kerap kali menemui beberapa tantangan. Salah satunya adalah ketika Si Kecil mengemut makanan. Tentunya hal tersebut bukan hal baik karena jika ia hanya mengemut makanan tanpa mengunyahnya, proses pencernaan mekanik tidak terjadi sempurna. Ini berakibat makanan masuk ke lambung dalam ukuran yang masih besar. Artinya, lambung dan usus harus bekerja lebih berat dalam mencerna makanan. Jika dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan saluran cerna di masa mendatang. Lantas, apa yang menyebabkan Si Kecil mengemut makanan? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kebiasaan mengemut makanan antara lain:

  • Makanan terasa membosankan
  • Si Kecil mengalami sakit atau nyeri, misalnya karena sariawan atau sakit gigi
  • Belum tahu cara makan yang benar
Jika Si Kecil punya kebiasaan mengemut makanan, Bunda bisa terapkan kiat berikut untuk mengatasinya:
  • Variasikan dan berkreasilah dengan menu Si Kecil Si Kecil akan malas makan dan cenderung mengemut makanannya jika ia tidak menyukai menu makanan yang disajikan. Siasati hal ini dengan melibatkannya dalam pemilihan jenis makanan. Jika usia Si Kecil masih belum bisa diajak diskusi, rutinlah untuk mencoba beragam makanan untuk tahu jenis makanan apa yang ia sukai. Variasikan juga makanan yang Bunda berikan kepadanya agar ia tidak bosan dengan menu makanan di rumah.
  • Ajarkan cara makan yang baik sejak dini Proses pengenalan MPASI bisa dikatakan sukses ketika dilakukan sesuai dengan usia dan kemampuan Si Kecil. Latihan cara makan yang benar sudah bisa dilakukan sejak Si Kecil mulai mendapatkan MPASI di usia 6 bulan. Meningkatkan tekstur dan kepadatan makanan secara bertahap akan melatihnya makan dengan baik. Pada usia 9 bulan, ia sudah boleh diberikan makanan rumah yang dihaluskan. Setelah 1 tahun, makanan rumah tak lagi perlu dihaluskan. Ajarkan cara mengunyah yang baik pada Si Kecil, ia akan memiliki kebiasaan makanan yang benar.
  • Tentukan batasan waktu untuk makan Sejak awal, buatlah jadwal makan yang pasti untuk Si Kecil dan usahakan untuk tidak mengubahnya. Per sesi makan pun sebaiknya dibatasi maksimal 30 menit. Jika belum selesai dalam 30 menit, tidak perlu memaksa Si Kecil menghabiskannya. Jadwal makan dengan durasi tertentu akan memunculkan rasa lapar pada Si Kecil dengan teratur sehingga timbul keinginan untuk makan.
  • Buat acara makan menjadi menyenangkan Hindari memaksa anak untuk makan. Bunda bisa melakukan pendekatan positif, misalnya sambil bercerita mengenai menu makanan yang sedang disantapnya atau bercerita mengenai perilaku binatang peliharaan.
Jika kebiasaan mengemut makanan Si Kecil berhasil diatasi, proses pencernaannya akan berlangsung baik dan ini adalah investasi untuk masa depannya.

Related Articles