Anak Susah Makan Sayur? Cari Tahu 5 Alasannya di SiniJumat, 11 Mei 2018
Artikel
Untuk sebagian Ayah dan Bunda mengenalkan sayuran pada Si Kecil menjadi tantangan tersendiri. Si Kecil punya kecenderungan memilih makanan enak dan menghindari sayur. Padahal pemberian makan untuk Si Kecil harus memenuhi kebutuhan gizi, baik makronutrien (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah banyak seperti karbohidrat dan protein) dan mikronutrien (zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit seperti vitamin dan mineral). Salah satu sumber zat mikronutrien terdapat pada sayuran. Sayuran yang kaya serat tersebut dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari. Kira-kira apa alasan Si Kecil kurang suka mengonsumsi sayur? Berikut beberapa kemungkinannya:
- Tidak atau terlambat diperkenalkannya sayur pada saat MPASI. Menurut Academic American Pediatric, tidak ada urutan khusus dalam pengenalan jenis bahan makanan, yang penting tekstur dan konsistensinya harus sesuai dengan kemampuan bayi. Karena itu, perkenalkan sayuran saat memulai MPASI. Dengan memberikan sayur sejak dini, diharapkan Si Kecil dapat menyukai sayur pada kemudian hari.
- Rasa masakan kurang disukai Si Kecil Usahakan menyajikan sayur dalam masakan yang enak dan berbau harum. Misalnya, membuat aneka sup. Mulailah dengan satu macam sayuran, baru kemudian meningkat menjadi dua jenis sayuran dalam satu masakan. Jangan lupakan variasi dan kombinasi sayuran, agar Si Kecil tertarik memakannya.
- Tampilan menu sayur yang kurang menarik Bagi Si Kecil tampilan masakan memengaruhi keinginannya untuk mencoba. Apabila menu sayur terlihat kurang menarik dan monoton, ia akan enggan mengonsumsinya. Bunda bisa memilih sayuran beraneka warna seperti: oranye ada pada wortel, hijau ada pada brokoli dan bayam, kuning ada pada labu, dan lainnya. Dengan memilih sayuran beraneka ragam, diharapkan Si Kecil tertarik untuk mencobanya.
- Biasakan memberikan sayur dalam setiap menu makanan Apabila Bunda jarang memasak sayur, segera ubah kebiasaan tersebut. Mulailah menyediakan sayur dalam setiap menu makanan. Semakin Bunda sering menyajikan sayur dalam menu makanan keluarga, Si Kecil akan terbiasa melihat itu dan lambat laun akan mencoba sayur tersebut.
- Adanya gangguan proses makan di mulut Apabila Si Kecil mengalami gangguan gerakan koordinasi motorik kasar di sekitar mulut, ia akan sulit mengunyah dan menelan sayur dengan baik. Pergerakan motorik tersebut berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah, dan menelan yang dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah dan banyak otot lainnya di sekitar mulut. Jika ada gangguan dalam proses makan ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.
- Seledri Biasanya seledri digunakan sebagai penambah cita rasa makanan, tetapi seledri juga dapat dijadikan campuran bubur atau nasi tim. Seledri mengandung kalsium, fosfor, dan nutrisi lainnya.
- Bayam Sayuran hijau ini sangat baik untuk perkembangan otak Si Kecil, karena kaya akan vitamin A, vitamin B, vitamin C, asam folat, mangan fosfor, mineral kalsium, dan besi.
- Labu siam Labu siam kaya akan fosfor dan kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan gigi dan tulang.
- Wortel Wortel sangat baik buat kesehatan mata, karena mengandung vitamin A yang cukup tinggi.
- Brokoli Meski bentuknya agak keras, brokoli dapat dibuat lunak agar dapat dikonsumsi oleh bayi. Brokoli mengandung kalsium dan asam folat.
- Tomat Tomat mengandung vitamin C cukup banyak, sehingga sangat baik untuk menjaga imunitas Si Kecil serta mempermudah penyerapan zat besi.